Skip to content


Pengenalan CX Programmer dan Pengujian Modul Relay

1. JUDUL

Pengenalan CX Programmer dan Pengujian Modul Relay

 

2. TUJUAN

  • Pengenalan I/O PLC Omron
  • Pengenalan CX-ONE (CX-Programmer)
  • Mode Operasi PLC Omron CP1H (Mode Program, Mode Monitor, dan Mode RUN)

 

3.  DASAR TEORI

L: 0.00 : input1 (NO)

L: 0.01  : input2 (NC)

Q: 100.00 : output1

Q: 100.01 : output2

Q: 100.02 : output3

 

4. LADDER DIAGRAM

 

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

input1 merupakan normally open, dengan pengalamatan input PLC Omron pada l: 0.00

input2 merupakan normally close, dengan pengelamatan input PLC Omron pada l: 0.01

output1 merupakan relay dengan pengalamatan Q: 100.00

output2 merupakan relay dengan pengalamatan Q:100.01

output3 merupakan relay dengan pengalamatan Q:100.02

Pada gambar ladder diagram, ladder yang menunjukkan hubungan antara input1 (sebagai input Normally Open) yang sambungannya terbuka pada saat keadaan normal, sehingga output1 (sebagai relay) tidak akan terpacu. Sebaliknya, pada ladder yang menunjukkan hubungan antara input2 dengan output2 pada keadaan normal akan terhubung, karena input2 dikonfigurasi sebagai Normally Close, yaitu dia tertutup saat kondisi normalnya.

Untuk me-running program PLC, kita harus mengkoneksikan terlebih dahulu dengan port PLC Omron dengan seri yang sesuai dengan format projek yang digunakan (pada kasus ini saya menggunakan projek format CP1H untuk Omron CP1H.

Ketika konfigurasi sudah sesuai, kita eksekusi tombol “Run” pada CX-Programmer. Maka akan muncul dialog box konfirmasi.

Setelah kita berhasil mengkoneksikan, maka peripheral pada PLC Omron indikatornya akan menyala, dan logika ladder sudah dapat diaplikasikan secara simulasi, sebaliknya jika gagal, karena tidak kompatiblenya antara platform projek dengan PLC Seri Omron yang digunakan atau masalah driver dan sebagainya, maka akan muncul dialog error dengan keterangannya.

Kemudian kita upload program CX-Programmer ke PLC

Pada kondisi normal (tanpa force switch, atau tanpa perubahan pada relay input), maka umumnya output1 dan output3 akan terputus, sedangkan output2 akan terhubung.

output3 merupakan relay output yang juga sebagai input lacthing supaya output3 tetap terhubung meskipun state input1 yang digunakan untuk men-trigger di posisikan kembali menjadi normally open. Seperti pada gambar berikut:

Dimana ketika output3 telah di trigger oleh NO dari input1, maka output3 akan menjadi input latching supaya relay output3 tetap terhubung, input2 yang berupa NC dalam kondisi normal akan tetap meneruskan sambungan PLC.

Kesemua output (output1, output2, output3) dalam kondisi terhubung secara keseluruhan pada saat kondisi input1 dan input3 di tekan. Seperti pada gambar berikut :

Selanjutnya adalah menguji kebenaran logika output PLC Omron dengan mengujinya menggunakan OpTo-Relay.

OpTo-Relay : https://www.robot-electronics.co.uk/files/OptoRelayTest.zip

Driver : https://www.robot-electronics.co.uk/files/usb-devtech-inf.zip

Sambungkan port pada hardware Opto-Relay, kemudian install drivernya.

Kemudian buka program OpTo-Relay test dan pilih port yang dituju (yang digunakan pada hardware OptoRelay)

Pengujian dilakukan :

Port yang tersambung dengan modul Relay : COM10

Device teridentifikasi sebagai : USB-OPTORL88

Berikut adalah tampilan disaat ketiga output (output1, output2, dan output3) pada kondisi terputus semua, di hardware OptoRelay tidak ada indikator led yang menyala, membuktikan bahwa output (berupa keluaran relay) tidak ada yang terhubung dengan sumber tegangan. Dimana perubahan input yang terjadi pada saat tidak ada output yang terhubung, input1 pada kondisi normal (NO), input2 (NC) pada kondisi tertekan, dan input3 (NO) pada kondisi tertekan,

Ketika kita melakukan simulasi dengan misalnya menekan tombol “RELAY 1”, maka OpTo-Relay akan menyimulasikan logika bagaimana keadaan masing-masing input pada saat output1 (RELAY 1) pada kondisi menyala. Relay 1 pada modul relay akan terhubung dan indikatornya menyala.

Ketika hanya “RELAY 1” yang terhubung, dengan infikatornya yang menyala, maka ketiga input (input1, input2, input3) harus pada kondisi di tekan, sehingga RELAY 1 akan terhubung, sedangkan RELAY 2 dan RELAY 3 akan pada kondisi terputus. Sesuai dengan logika ladder yang telah dikonfigurasikan dan di upload dari CX-Programmer ke PLC Omron CP1H. Begitu pula, berlaku untuk simulasi pada logika ladder yang lainnya.

 

6. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah pengujian ladder diagram pada CX-Programmer yang terhubung secara peripheral terhadap PLC OMRON CP1H terbukti selaras dengan pengujian modul Relay.

 

7. REFERENSI

http://www.ia.omron.com/products/family/1778/

http://www.omron-ap.com/products/family/1778/download/manual.html

Posted in Computer and Electronics, Depan.

Tagged with , , , , .


0 Responses

Stay in touch with the conversation, subscribe to the RSS feed for comments on this post.



Some HTML is OK

or, reply to this post via trackback.